Selasa, 24 November 2020

Investasi Mudah, Pilih Return di Awal


Berinvestasi tentunya tidak melulu saham dan reksadana. Tahun 2020, akun instagram mengenai saham sangat menjamur dan mulai terlihat norak menurut saya. Kebetulan saya tidak terlalu suka dengan akun-akun yang:
Cuan Slurrrr.. Puluhan persen hanya dengan ikut grup Mabok Cuan! DM for more info

"Beli produknya, miliki perusahaannya!"

Norak abieeezzztt!

***

Apa yang saya sesali saat awal berinvestasi adalah loncat dan tidak bertahap. Mungkin beberapa teman pernah dengar Pak Doddy berkata bahwa beliau investasinya loncat. Menurut beliau, investasi itu bertahap dan perlu diilhami perlahan-lahan. Masalahnya, dunia yang serba cepat, akun instagram yang pamer selalu pamer cuan dan bahkan sales sekuritas yang menawarkan sinyal saham bercuan terkadang membuat kita terburu-buru untuk nyemplung ke pasar saham. Ya gak sih?

Saya tersadarkan bahwa cara investasi saya salah di saat awal tahun 2020. Kebetulan saya melihat blog Peter Michael, seorang investor individu yang tinggal di Copenhagen, Denmark. Setelah surfing blog tersebut, ternyata si Peter ini tidak mencantumkan saham sama sekali pada portofolio miliknya. Memang iya dia memiliki 33% pada reksadana indeks, tetapi tidak ada keterangan mengenai kepemilikan saham yang tercantum.

Hal lain yang membuat saya berpikir adalah, si Peter ini memiliki 47% investasinya yang terletak pada P2P dan Crowdlending. Bahkan saking saya bingungnya, saya mencoba kontak Peter Michael via email untuk menanyakan keputusannya menaruh uangnya pada P2P dan Crowdlending. Ya, hasilnya tetap belum terbalas hingga kini

Oleh sebab itu, saya yang sebelumnya tidak tertarik pada konten awal Pak Doddy (mengenai P2P), kemudian harus saya kulik lebih dalam kemudian memberanikan diri untuk top up ke Koinworks. Alasannya ya karena, platform Koinworks memperbolehkan kita invest pada P2P mulai dari Rp 100.000,-

Sebenarnya ada banyak platform yang bagus saat lihat rekomendasi Pak Doddy. Tapi setelah saya pastikan lagi "Kok Pak Doddy enteng banget ya taruh uang disini-disana." Eh ternyata investasi beliau sudah kurang lebih sudah 9 digit.


Jika di pasar saham kita harus melakukan analisa dan timing untuk mendapatkan cuan beberapa persen dan di reksadana kita hanya melihat riwayat gain yang didapat jika kita taruh uang di bulan-bulan lalu. Peer to peer hadir dengan persentase yang sudah di awal sebelum kita berinvestasi.

Oh ya!

Referensi untuk platform peer-to-peer lending Indonesia untuk anda yang ingin mencoba:
  • Koinworks: (+) minimal pendanaan Rp 100.000,-
  • Akseleran: (+) Cocok untuk pemula, tapi return kurang joss
  • Komunal: (+) minimal pendanaan Rp 200.000,-
  • Asetku: (?) Katanya sih P2P Konsumtif yang anti gagal bayar

Untuk review lebih detail bisa mampir ke blog nya Adrian Siaril.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar