Awal saya terjun di dunia investasi adalah saat dimana saya sudah menikah muda, istri dan calon anak saya pulangkan ke kampung halaman bersama mertua sedangkan saya masih di kota industri berusaha untuk menafkahi mereka (padahal belum cukup untuk dibilang menafkahi).
Seorang teman berkeluh-kesah bahwa dia ingin memulai usaha kecil-kecilan (yang saya rasa gak cukup persiapan) dan pada akhirnya kami bercerita mengenai kesadaran diri untuk menabung.
Kami berdua lulusan diploma yang langsung bekerja di industri dengan gaji yang lumayan, satu setengah tahun bekerja dan belum pegang tabungan apa-apa memang ironi. Dia mengatakan bahwa sudah mulai menabung di Reksadana dan mendapatkan profit yang lumayan, karena dia beli disaat harga turun (bottom) dan seminggu setelahnya sudah kembali ke posisi awalnya.
"Wow! Instan sekali!"
Semua pemula pasti akan berpikir begitu.
Kebetulan saya mempunyai mindset: "saya bisa lebih dari mereka." Kemudian saya mempelajari Reksadana dan tidak cukup sampai disitu, berbekal Bapak adalah dosen ekonomi dan keyakinan "pasti ada clepretan ilmu" yang diturunkan oleh beliau, saya memberanikan diri untuk buka rekening saham.
Tanpa bekal apapun dan sok tahu, saya hanya membuka idx.co.id dan mencari perusahaan apa yang menurut saya bagus untuk disimpan beberapa tahun ke depan.
Harganya murah, dan ketika dilihat grafik pergerakannya sedang bullish. Harusnya anda tahu sendiri ending-nya. Dibanting. Saham ini merupakan salah satu dari saham gorengan. Kebetulan saya sudah menjual seminggu sebelum dibanting. Beginner's Luck.
Melihat sendiri kasus gorengan saat itu, saya mulai berbenah dan mencari investasi yang benar. Apalagi saat itu saya punya DEAL yang sekarang hampir menghuni IDX-GOCAP.
Berikut portofolio saya di akhir Desember 2019
Dan di awal bulan Agustus 2020:
Baru 15 bulan perjalanan investasi saya, tapi saya tidak akan pernah berhenti sebelum mindset saya terpenuhi.
0 komentar:
Posting Komentar